Rindu Bunda pada Putrinya
Rabu, Januari 28, 2015
ketika hati rindu genggaman tangan mungilmu...
dimanakah engkau duhai kekasih....
wanita tinggi yg diharapkan menjadi bunga di syurga
dapatkah kau sampaikan pada kekasihmu mengenai isi hatiku
then let Him give me a sign
dimanakah engkau duhai kekasih....
wanita tinggi yg diharapkan menjadi bunga di syurga
dapatkah kau sampaikan pada kekasihmu mengenai isi hatiku
then let Him give me a sign
agar...
jika memang sudah tak ada lagi jalan untukku...
tak mengapa...
bahagiakanlah aku dengan yg ada...
jika memang sudah tak ada lagi jalan untukku...
tak mengapa...
bahagiakanlah aku dengan yg ada...
cukupkanlah aku dengan yang ada...
mampukanlah aku menjaga
tp jika kesempatan itu masih ada...
hilangkanlah kekhawatiranku...
mampukanlah aku menjaga
tp jika kesempatan itu masih ada...
hilangkanlah kekhawatiranku...
pupuskanlah ketakutanku...
kuatkanlah hatiku...
gembirakanlah aku menjalaninya...
gembirakanlah aku menjalaninya...
mudahkanlah perjalanannya...
selamatkanlah hingga kesudahannya....
selamatkanlah hingga kesudahannya....
duhai,
ternyata cinta padamu tak pernah hilang,
bahkan berkurangpun tidak...
haruskah kulupakan rasa sakit ini
atau justru kubingkai agar memperindah kehidupan
agar kaupun selalu mengingatku,
haruskah kulupakan rasa sakit ini
atau justru kubingkai agar memperindah kehidupan
agar kaupun selalu mengingatku,
senantiasa bersiap menantiku...
when the tears going down...
----------------------
saya ambil dari status fb istriku, Dwinita Mulyani. Status yang menggambarkan rindu hatinya pada salah satu anak kami, Aliya Maritza Leilani. Rindu hatinya, juga rindu hatiku, dan rindu hati sang kakak, Abdullah Syukur Sangun Dipenah. Semoga Allah mengumpulkan kami semua di surga; saya, istri, dan kelima anak kami saat ini, serta anak kami selanjutnya jika Allah masih memberi kesempatan. Juga semoga kami bisa bertemu dengan Anda pula di surga kelak. Amin.
0 komentar